MANFAAT KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI KELUARGA

MANFAAT KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI KELUARGA

Oleh : Maslikhah

 

I.                    Pengertian

A.      Keluarga Berencana

1.      Berdasarkan UU no 10 tahun 1992 yaitu tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera bahwa Keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untu mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera.

2.      Berdasarkan UU no. 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga yaitu bahwa Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak, dan usia melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas ( BAB I Ayat 8).

3.      Keluarga Berkualitas adalah keluarga yang  dibentuk  berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak ideal, berwawasan ke depan, bertanggungjawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B.      Kesehatan Reproduksi

Yang dimaksud kesehatan reproduksi menurut WHO adalah kondisi sejahtera secara fisik, mental dan sosial secara sempurna, serta bukan hanya terhindar dari kesakitan dan kecacatan, baik alat, system, fungsi  proses reproduksi sehingga memungkinkan setiap hidup produktif secara biologis, sosial dan ekonomis.

II.                  Empat Aspek / Pilar Penggarapan Program Keluarga berencana

Demi mencapai tujuan, visi, misinya BKKBN mempunyai program – program yang akan dilaksanakan yaitu mulai dari bayi manusia hingga lansia, bina-bina keluarga, kesehatan reproduksi hingga peningkatan ekonomi keluarga dalam rangka mencapai keluarga sejahtera dan berkualitas. Untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut maka BKKBN mempunyai empat pilar penggarapan yaitu :

a.      Pendewasaan Usia Perkawinan ( PUP )

Pada aspek ini yang menjadi sasarannya adalah para remaja yang belu menikah. Tujuan dari aspek / pilar ini adalah mencegah remaja menikah di usia dini yang biasanya terjadi karena “ kecelakaan “ KTD. Usia pernikahan yang ideal adalah umur 20 – 30 tahun bagi perempuan dan laki – laki di atas 25 tahun. Perempuan menikah minimal 20 tahun ini berdasarkan kesiapan fisik  seorang perempuan untuk hamil adalah di atas 20 tahun, dan maximal 30 tahun karena berkaitan dengan usia reproduksi sehat. Sedangkan untuk laki –laki di atas 25 tahun diharapkan secara psikologis telah matang dan secara materi telah siap.

Pendewasaan Usia Perkawinan ini dapat dilaksanakan melalui kegiatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja baik PIK-R jalur sekolah maupun jalur masyarakat, saka kencana, karang taruna, remaja masjid dan kegiatan kegiatan remaja yang lain- lain.

 

b.      Pengaturan Kelahiran

Pada aspek / pilar ini yang menjadi sasarannya adalah Pasangan Usia Subur. Tujuan dari program ini adalah untuk mengatur jarak kelahiran dan jumlah anak yang ideal, diharapkan PUS melahirkan dengan jarak antara 3 sampai 4 tahun dengan jumlah anak cukup 2 saja. Untuk mendukung program ini di topang dengan pelayanan rutin di setiap puskesmas dan kerjasama dengan lintas sektor misalnya dengan kegiatan TMKK – KB – Kesehatan, PKK – KB – Kesehatan dan pelayanan kb pasca persalinan dan keguguran dan lain – lain.

c.       Pembinaan Ketahanan Keluarga ( Bina – Bina Keluarga )

Yang menjadi sasaran dari kegiatan ketahanan  keluarga adalah keluarga yang mempunyai balita, remaja dan lansia. Keluarga yang mempunyai balita diharapkan ikut kegiatan BKB dengan tujuan keluarga dapat mengasuh, membimbing dan memberi rangsangan ( stimulasi ) pada pertumbuhan dan perkembangan balita sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan ( terutama pada masa – masa emas ).  Selain itu keluarga juga dapat mendeteksi sejak awal apabila balitanya mengalami gangguan perkembangan dan pertumbuhan.

Keluarga yang mempunyai remaja diharapkan mengikuti kegiatan kelompok Bina Keluarga Remaja. Dengan mengikuti BKR diharapkan keluarga mampu membimbing dan mengarahkan remaja pada kehidupan yang sehat dan mampu membentengi remaja dari pengaruh – pengaruh buruk dari lingkungan baik teman sepergaulan maupun pengaruh penggunaan kemajuan teknologi informatika.

Untuk keluarga yang mempunyai lansia  atau lansianya itu sendiri diharapkan mengikuti kegiatan Kelompok Bina Keluarga  Lansia. Dengan mengikuti BKL diharapkan keluarga mampu mendampingi dan membawa lansia ke arah lansia yang tangguh dan mandiri. Selain itu keluarga mampu menjadi teman  dan pendengar bagi lansia serta mampu melindungi lansia dengan tetap membiarkan mereka untuk beraktifitas dan bersosialisasi dengan lingkungan. Dan yang pasti tidak menganggap kalau lansia itu merupakan “imbon – imbon” tetapi lansia merupakan sosok yang patut dihormati karena lansia mampu memberikan  “tutur”, “wuwur” dan “sembur” bagi anak cucunya.

d.      Peningkatan Ekonomi Produktif

Dengan berhasilnya pengaturan kelahiran, jarak melahirkan serta jumlah anak diharapkan keluarga lebih banyak mempunyai waktu luang untuk berusaha yaitu melalui kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera ( UPPKS ). Dengan harapan melalui kegiatan UPPKS pendapatan keluarga akan meningkat sehingga kesejahteraan juga akan ikut meningkat. Dan tentunya keluarga mampu melaksanakan 8 fungsinya.

III.                Manfaat Keluarga Berencana

A.      Bagi Ibu

1.      Mencegah Anemia ( kurang darah )

Keluarga berencana ( baca : Kontrasepsi ) dapat mencegah anemia karena dapat mencegah kehamilan sehingga dapat menghindarkan diri dari perdarahan yang banyak pada saat persalinan.

2.      Menurunkan resiko terkena kanker rahim.

Dengan ber- KB maka ibu dapat terhindarkan diri dari kanker rahim karena sering melahirkan merupakan salah satu pemicu kanker.

3.      Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.

Dengan ber-KB keluarga dapat merencanakan kapan akan hamil, berapa jumlah anak yang akan dilahirkan serta berapa lama jarak kelahirannya. Dengan KB juga hak – hak reproduksi seorang perempuan akan terpenuhi.

4.      Mendekatkan ibu pada pelayanan kesehatan.

Biasanya untuk mengikuti program KB keluarga pus pergi ke sarana kesehatan, dimana disarana kesehatan tersebut seorang ibu akan banyak menerima informasi tentang kesehatan reproduksi secara lengkap dan menyeluruh termasuk pengaruh positif dan negatifnya suatu kontrasepsi.

5.      Meningkatkan keharmonisan keluarga

Ikut program KB akan menambah waktu luang yang dapat digunakan untuk bercengkerama dengan keluarga sehingga keharmonisan keluarga akan tercipta.

6.      Menambah waktu untuk merawat diri

Dengan mengikuti program KB maka jarak dan jumlah anak dapat diatur sehingga orabgtua bisa merencanakan atau bisa memanage waktu yang dapat digunakan untuk merawat diri.

 

 

B.      Manfaat KB bagi  Anak

1.      Mencegah kekurangan gizi pada anak.

Dengan mengikuti keluarga berencana maka orang tua mempunyai waktu yang lebih lama sehingga dapat lebih banyak memperhatikan gizi keluarganya terutama bagi anak – anaknya.

2.      Tumbuh kembang anak lebih terpantau

Bila orangtua bisa mengatur jarak kelahiran bagi anak – anaknya, orangtua mempunyai lebih banyak waktu untuk memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak – anaknya.

3.      Kebutuhan ASI dapat tercukupi

Air susu ibu lebih tercukupi bagi bayi dan anak bila orangtuanya ikut KB karena tidak keburu punya adik. Dan pastilah ASI dapat diberikan selama dua tahun seperti yang dianjurkan dalam Alqur’an, terutama pemberian ASI eksklusif dapat tercapai.

 

C.      Manfaat KB bagi Keluarga

1.      Mengurangi kebutuhan rumah tangga.

Dengan mengikuti program KB maka kebutuhan rumah tangga akan berkurang antara lain biaya untuk pemeriksaan kehamilan, biaya melahirkan, biaya kesehatan, biaya pendidikan dan lain –lain.

2.      Meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga .

Dengan berkurangnya biaya – biaya yang antara lain tersebut di atas maka secara otomatis pendapatan akan bertambah ( sisa pendapatan bertambah ), sehingga kebutuhan – kebutuhan kehidupan lebih tercukupi dan tentunya lebih sederhana.

 

D.     Manfaat KB bila dipandang dari segi sosial budaya.

1.      Meningkatkan kesempatan bermasyarakat.

Dengan mengikuti program kB maka keluarga akan mempunyai waktu luang yang lebih banyak yang dapat digunakan untuk bersosialisasi ke tetangga dan masyarakar sekitar.

2.      Meningkatkan peran ibu untuk ikut andil dalam mengisi pembangunan.

Mengisi pembangunan dalam hal ini tidak harus ikut membangun jalan jembatan atau lainnya. Dalam hal ini ibu  ikut andil dalam mengatur dan mendidik anak –anaknya menjadi gererasi penerus yang tangguh dan handal.

 

DAFTAR PUSTAKA

Warsidi, Manfaat KB dan Kesehatan Reproduksi, dalam sosialisasi Perlindungan Hak Reproduksi, 2010.

 

Manfaat.co.id/manfaat KB